Moral Anak dan Pola Asuh Menurut Islam |
Pelajaran mengenai Akhlak
menjadi suatu kebutuhan yang penting sekali bagi anak, sehingga anak dapat
dapat berakhlak baik di kehidupannya. Sebaliknya, mengabaikan persoalan akhlak
akan menjadikan anak berakhlak buruk.
Maka dari itu, sejak masa awal pertumbuhan
anak, orang tua harus mengedepankan pendidikan akhlak. Sebagian besar manusia
yang menyimpang akhlaknya tidak lain disebabkan pendidikan yang salah di masa
kecilnya.
Permasalahan
Banyaknya fenomena amoral
saat ini menjadi bukti nyata adanya krisis akhlak. Majunya teknologi dan
peradaban harusnya menjadi kebanggaan namun timpang karena tidak diiringi oleh
moral. Hal ini jelas bukan menjadi sebuah kebanggaan namun sebuah polemik ditengah
masyarakat.
Dalam pandangan islam, Mengasuh dan mendidik
anak merupakan hal penting yang diperhatikan. Anak merupakan generasi penerus
perjuangan di masa depan. Pola asuh orang tua menjadi peranan penting suksesnya
seorang anak. Sesungguhnya setiap anak memiliki potensi, namun hal itu perlu
dikelola agar berkembang dengan maksimal. itupun jika diasah dengan baik oleh
lingkungan keluarga. Dengan demikian, tugas orang tua bukan hanya sekedar
menjadi induk yang membesarkan anak kemudian melepaskannya. Akan tetapi,
memiliki misi yang sangat agung yakni merawat dan mendidik anak hingga ia
menjadi individu yang bermoral dan bermanfaat untuk umat.
Pola Asuh seperti apa
yang harus Orang Tua beri untuk anak?
Dikutip dari Jurnal Studi Keislaman, Pola asuh
anak dalam islam lebih mengarah kepada praktik pengasuhan. Karena praktik
Pengasuhan diyakini dapat lebih berpengaruh pada anak. Metode pola asuh
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pola asuh yang bersifat
keteladanan
Orang tua sebagai pendidik, hal yang harus diberikan
adalah keteladanan. Terlebih dahulu pendidik harus melaksanakan apa yang
nantinya disampaikan. Karena yang menjadi perhatian anak tidak hanya apa yang
disampaikan saja, namun siapa yang menyampaikannya. Keteladanan yang baik akan
mudah diterima oleh anak daripada hanya berupa nasehat-nasehat saja.
2. Pola asuh yang bersifat pembiasaan
Orang tua harus mempunyai sifat tidak pernah putus asa
dalam mendidik anak. Selalu mengajak berulang kali untuk melakukan kebaikan
sampai anak menyadari bahwa melakukan hal yang baik menjadi suatu kebiasaan.
Setelah sadar maka akan mudah anak untuk melakukan perihal yang baik dalam
kehidupan sehari-hari tanpa adanya beban.
3. Pola asuh yang bersifat nasihat
Pola asuh ini mengandung beberapa hal:
a. Seruan atau ajakan yang menyanangkan disertai
dengan penolakan yang lemah lembut jika memang ada perilaku anak yang dianggap
tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
b. Metode cerita yang disertai perumpamaan yang
mengandung pelajaran dan nasihat.
4. Pola asuh dengan perhatian dan pengawasan
meliputi
perhatian dalam pendidikan sosialnya, terutama praktik dalam pembelajarannya,
pendidikan spiritual, moral, dan konsep pendidikan yang berdasarkan imbalan (reward)
dan hukuman (punishment) terhadap anak.
semoga bermanfaat.
Sumber
Cendikia : Jurnal Studi Keislaman, Cendikia
0 Komentar